This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 12 Juli 2011

PADIGA-Panceg Dina Galur Compilation (2009)


Band - Various Artists
Album - PADIGA (Compilation)
Year - 2009
Genre - Death Metal/ Brutal Death Metal
Country - BANDUNG, Indonesian

Tracklist :

DISC 1

Tracklist :
1. Auticed - Jala Hitam Kesatria
2. Devours - Eksploitasi Garis Atas
3. Jihad - Malaikat Berontak
4. Dazecortica - Phlegmatic Killer
5. Forgotten - Serapah Laknat
6. Hellbeyond - The StrongeST Stand Last
7. Undergod - kudak kadek
8. Depravity - Squezze Bite And Devours
9. Necrogrind - Utah Buyatak
10. Nakedtruth - Broken Mind
11. Detriment - Mind Purulency
12. Disculture - Lebak Bubat
13. Mortir - Mental Butchery
14. Embalmed - Pantat
15. Bloodgush - Born Against God
16. Disincarnation - Exemplification Of Malformation Surgery

DISC 2

Tracklist :
17. Eviscerated - Art Of Human Decapitation
18. Finger In The Troath - Throttle The Gentleman
19. Esophagus - Entrails Destruction
20. Plasmoptysis - Carnage
21. Bleeding Corpse - Eksekusi Mati
22. Cranial - Flatery Of The Hell Island
23. Decrypted - Sadistis
24. Digging Up - Imprecated Ritual Killing
25. Sedusa - God Grant For Result Punishment
26. Interment Paganism - Mutilasi
27. Edencollapse - Sunda Of Barbarity
28. Jasad - Kujang Rompang
29. Despair - Sivillian Mutilated
30. Pleural Effusion - I Dig My Own Grave
31. Opium - manstrubation of murder
32. Devoid - Biological Decease

Sabtu, 21 Agustus 2010

Biografi Burgerkill (Metal / Hardcore)



Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karier bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Burgerkill band asal Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber (Ujungberung) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few.

Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai kariernya sebagai sebuah side project yang tidak punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.

Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.

Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua.

Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: Puma yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.

Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title "Berkarat". Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.

Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album "Berkarat" Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia "Ami Awards". Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori "Best Metal Production". Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.

Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys...these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 "Beyond Coma And Despair" di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.

Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karier mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. "Beyond Coma And Despair" sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karier bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karier mereka.

Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn't enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan...BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!!

ALBUM

“Dua Sisi” MC Album, Riotic Records, 2000
“Berkarat” MC & CD Album, Sony Music Ent. Indonesia, 2003
“Dua Sisi Repacked” MC & CD Album, Sony Music Ent. Indonesia, 2005
“Beyond Coma and Despair” MC & CD Album, Revolt! Records, 2006
“Venomous”   MC & CD Album, Revolt! Records, 2011     

Biografi DeadSquad (Technical Brutal Death Metal)



TECHNICAL DEATH METAL "membombardir pendengaran Anda tanpa belas kasihan terstruktur sehingga intensitas agresif. The membumbui kombinasi antara harmoni, melodi dan kebrutalan kompleks dalam setiap lagu membawa hati Anda untuk tetap bergulir di pemutar musik Anda dengan headbanging non-stop. DEADSQUAD adalah manufaktur canggih gila!
(Bimo - Musik Kematian).

Ketika ingar-bingar dari Parc masih ada, dua gitaris Stevie Item (Andra dan Backbone) dan Ricky Siahaan (Seringai) berkumpul untuk membuat band baru untuk memenuhi keinginan mereka dengan band metal lama di sekolah. Sebelum mereka berpisah, keduanya berjuang bersama-sama untuk membangunkan Langkah Teruskan. Untuk mengisi formulir, Bons (ex-pemain dari Tengkorak) dan Andyan (ex-pemain dari Siksa Kubur) diundang untuk bergabung. Tujuan pertama dari band ini adalah untuk bermain musik untuk sesi jamming, Slayer, Anthrax, dan Sepultura adalah musik mereka memilih untuk bermain. band ini tidak layak untuk membuat musik mereka sendiri, karena mereka pikir itu hanya sebuah band proyek. Dengan cara mereka, Ricky mengundurkan diri dari band karena kegiatan pekerjaannya, Pada bulan Juni 2006, Prisa (ex-pemain dari Zala) muncul untuk mengisi kekosongan posisi gitar.. Tidak lagi dari itu, Babal (Alexander) direkrut menjadi vokalis. Dengan formasi ini, mereka menegaskan diri sebagai Deadsquad (DS). Sejak tanggal 29 Agustus 2008 mereka melebihi membentuk rangkaian konser. Mereka juga mulai menulis musik mereka, nama mereka sudah sibuk di mana-mana. Deadsquad disebut sebagai kelompok super karena nama mereka mengakui di depan umum. Pada bulan November 2007, Prisa resmi mengundurkan diri dari Deadsquad, itu tidak membuat Deadsquad lumpuh. Mereka memutuskan untuk berdiri dengan satu gitar. Pada bulan Oktober 2008, Deadsquad menemukan profil baru untuk menjadi pasangan elektron Stevie. Namanya Christopher Bollemeyer, seorang gitaris yang dikenal sebagai Coki dan terdaftar sebagai personel Netral's. Pada bulan yang sama, Daniel (menghapuskan Conception) bergabung untuk memperkuat formulir. Maret 2009. Setelah lama berdiri di atas panggung dan membuat satu-dua tunggal, sekarang saatnya untuk Deadsquad untuk menyebarluaskan teror padat. Mereka bekerja sama dengan Rottrevore Records (Indonesia), mereka merilis Horor Vision sebagai album pertama mereka. Ini diluncurkan 9 Maret 2009 ketika mereka berhasil membuka konser Anak Domba Allah di Jakarta. Replika manufaktur Baptis. Apakah judul tunggal yang mencerminkan album yang berisi delapan lagu tegangan tinggi. Dengan diambil lirik dengan sisi gelap, semua lagu dalam album ini adalah mengatur komposisi disiplin; Technical Death Metal yang membombardir pecinta musik metal parade kinerja Downstroke pada gitar yang diberkati dengan lead melodi dan harmonis akan menjadi sorot untuk album ini. Dari mereka pasti dikombinasikan dengan drum grinding hyperblasting-menjarah solid dan juga menggeram dan berteriak manuver pada vokal. Hanya saja hak proyek sebuah sekolah tua nostalgia di awal, tapi kemudian eksplorasi band ini loop ke akar. Mereka dipengaruhi dari band-band luar negeri: Necrophagist, Visceral Bleeding, Spawn of Possession, Disavowed, bobrok Lahir, sampai Nil. Siapkan telinga Anda, luas pandangan Anda, lepaskan pikiran Anda. Melalui Visi Horor, semua kematian bintang skuad logam akan mengubah penilaian Anda tentang logam!

ALBUM

Horor Vision

Dimensi Keterasingan
Dominasi Belati
Hiperbola Dogma Monotheis
Horror Vision
Manufaktur Replika Baptis
Pasukan Mati
Sermon of Deception

Ada juga lainnya

Hitam
Arise 
Bangsat Kuasa
Destroyed Mind 



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More